Mengenang Kematian Arnold Clemens Ap

Arnold Clements Ap (Musisi Mambesak)
Gerakan kebangkitan Seni dan Budaya Papua Barat yang dipelopori oleh Arnold Clemens Ap, Sam Kapisa dan Kawan-kawan mahasiswa UNCEN di Jayapura. Gerakan mahasiswa yang bergerak di Seni dan Budaya ini lahir pada tahun 1972 yang dimulai dari Gereja-gereja, panggung hingga terakhir di RRI nusantara lima Jayapura. Gerakan ini tumbuh dan berkembang, yang kemudian pada tanggal 15 Agustus 1978 menjadikan hari jadi mambesak. Musik ini oleh Arnold C. Ap, Sam Kapisa dan Kawan-kawannya mereka menamainya Mambesak. Tujuanya adalah untuk menghibur hati masyarakat Papua yang sedang di intimidasi, dianiaya, diperkosa dan dibunuh diatas tanahnya sendiri.

Gerakan Mambesak memeberikan inpirasi yang kuat dab membangkitkan nasionalisme bangsa Papua, sehingga perlawananpun semakin lama mulai menguat di daerah-daerah Papua lainnya. Namun sayang, pemerintah Indonesia menganggapnya gerakan ini sangat berbahaya sehingga mereka menangkap Arnol Clemens Ap dan ditahan sejak bulan november 1983 dia dituduh sebagai OPM kota yang ikut berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekan Papua.

Karena tuduhan tersebut, akhirnya Arnold Ap dituduh oleh Pemerintah Indonesai melalui Kopassandha (kini Kopassus)dan mayatnya ditemukan pada tangga 26 April 1984 di Pantai Base G.

Jayapura. Pembunuhannya diatur dengan skenario melarikan diri setelah sebelumnya secara sengaja dibebaskan oleh Kopassandha dari dalam tahanan. Arnold C. Ap yang hendak menyeberang ke Papua New Guinea menyusul istri dan anaknya yang telah mengungsi sebelumnya justru ditembak mati. Selain Arnold C. Ap, rekannya, Eduard Mofu, juga dibunuh dan ditemukan terapung di permukaan air laut Pantai Base G. Dengan luka tembak di dada dan perutnya.

Di Jayapura sekitar 800 Masyarakat Papua melakukan pelarian ke perbatasan Indonesia – PNGsebagai protes mereka atas sikap tidak manusiawi Indonesia terhadap bangsa Papua Barat. Pada hari yang sama sekitar 300 masyarakat Papua melakukan long mark mengantar mayat Alm. Arnold Clemens Ap dari Jayapura menujuh tanah hitam, tempat peristerahatan terakhir Alm. Arnold Clemens Ap.

Dia dibunuh tetapi jiwanya hidup bersama rakyat bangsa Papua. Dia sudah tidak ada tetapi semangatnya telah membangkitkan semangat perlawanan rakyat Papua, nama Arnold Clemens Ap bagi rakyat Papua adalah symbol identitas dan bapak budaya bansa Papua Barat. [Dari Seruan Aliansi Mahasiswa Papua - AMP]

0 comments:

Posting Komentar

My Instagram